Kesehatan mental menjadi isu yang kerap kali kurang mendapatkan perhatian, padahal memiliki dampak yang sangat besar dalam tatanan kehidupan individu maupun sosial. Berangkat dari kepedulian tersebut, kami sebagai penerima Beasiswa Mutual+ Angkatan Ke-6 dari IPB University, bersama Amanda, Ardian, Kelvin, Rafli, dan Safira, melakukan program sosial dengan tajuk Temu Jiwa yang mendampingi warga binaan di Yayasan Bagja Waluya, Bogor. Program ini didukung oleh PT Mutualplus Global Resources, perusahaan yang bukan hanya mendukung dalam beasiswa pendidikan, melainkan juga berkontribusi aktif dalam pemberdayaan masyarakat sekitar, yang disalurkan melalui kegiatan yang sudah dirancang oleh awardee. Kegiatan ini berlangsung dalam empat rangkaian hari yang dimulai pada tanggal 18 dan 25 Mei, serta 8 dan 15 Juni 2025.
Yayasan Bagja Waluya, didirikan dengan semangat untuk memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang holistik dan penuh kasih sayang bagi warga binaan. Berlokasi di Jalan Poras Kel. Loji Gunung Batu/Sindang Barang, Kec. Bogor Barat, Bogor, Jawa Barat. Yayasan non-profit ini beroperasi mandiri di luar naungan pemerintah, dengan jumlah warga binaan yang dapat berpartisipasi dalam kegiatan sebanyak 15 orang dan dukungan dari 5 tenaga karyawan dan perawat, serta kerja sama dengan dokter untuk layanan medis rutin. Tempat ini menyediakan lingkungan aman dan suportif bagi proses pemulihan ODGJ, ditambah dengan penerapan program Temu Jiwa dalam proses rehabilitasinya. Dalam pelaksanaannya, kami juga menganalisis pengaruh stigma sosial serta menerapkan pendekatan psikososial berbasis aktivitas sebagai upaya rehabilitasi warga binaan secara holistik, sehingga meningkatkan ekspresi diri, kreativitas, dan kemampuan interaksi sosial warga binaan melalui program “Temu Jiwa”. Beberapa kegiatan meliputi terapi seni, permainan interaktif, refleksi diri, dan perawatan tanaman sebagai ruang rehabilitasi. Selain itu, kami sebagai tim pelaksana juga melakukan observasi dan dialog bersama pengelola yayasan guna memahami kondisi, tantangan, serta harapan yang dihadapi dalam proses rehabilitasi warga binaan ODGJ di Yayasan Bagja Waluya.
Harapan dari pelaksanaan Temu Jiwa tidak hanya sebagai bentuk tanggung jawab sosial kami sebagai awardee Beasiswa Mutual+, melainkan juga memberikan warna dalam kehidupan warga binaan, menumbuhkan rasa empati dan meningkatkan rasa kemanusiaan di dalam diri. Melalui interaksi kolaborasi dan kepedulian kepada lingkungan sosial, kegiatan ini menjadi langkah awal dalam mendukung gerakan sosial yang lebih inklusif terhadap warga ODGJ, serta menegaskan bahwa setiap individu, tanpa kecuali, memiliki hak untuk dipulihkan, dicintai, dan dihargai.
Penulis: Amanda, Ardian, Kelvin, Rafli, dan Safira (Kelompok 1 IPB University)
Editor: Marcomm Mutual+