Sudah menjadi hal yang lumrah, dalam dunia kerja selalu ada yang namanya persaingan. Persaingan ini tentu saja akan menjadi pemicu bagi setiap perusahaan terutama karyawannya untuk bekerja lebih baik lagi. Persaingan yang ada tentunya harus dilakukan secara sehat dan juga sportif. Namun pada kenyataannya, persaingan ini sering kali tercemari oleh rekan kerja yang memiliki rasa iri hati.
Kamu juga akan menjumpai berbagai macam sikap dan perilaku orang. Mulai dari yang baik, setia kawan dan care, hingga yang suka ngatur, cari muka dan ingin menjatuhkan. Sebagai tempat berkumpulnya berbagai jenis sikap dan perilaku manusia, mungkin membuatmu merasa nggak cocok dengan beberapa rekan kerja. Biasanya sih karena sikap dan perilaku mereka yang menurutmu menyebalkan.
Tenang, ini hal yang wajar. Bahkan, menghadapi rekan kerja yang menyebalkan dialami banyak orang. Nah, kamu tetap harus bersikap profesional, ya! Menghadapi rekan kerja yang menyebalkan dengan bijak, tanpa menjatuhkan akan membuatmu terlihat profesional. Gimana caranya? Nih, ada caranya untuk menghadapi rekan kerja yang menyebalkan sebagai berikut:
1. Saat menghadapi rekan yang baperan, lebih baik kamu beri penjelasan atas semua sikapmu padanya
Orang yang gampang baper biasanya mudah tersinggung atau mudah terlena dengan sikap yang orang lain berikan. Kadang kalau bercanda dianggap serius, kalau saatnya serius malah jadi emosian. Cara menghadapi rekan kerja yang baperan adalah tunjukkan kedewasaan kamu dengan memberi penjelasan yang sopan atas sikap yang kamu tunjukkan padanya. Misalnya saat evaluasi dan kamu ingin mengkritiknya, maka sampaikan jika hal tersebut akan membantunya berkembang. Pada intinya, kamu harus lebih bersabar untuk menjelaskan sikapmu dan sikap orang-orang di sekitar, supaya nggak tambah baperan.
2. Saat menghadapi rekan yang iri hati, kenali rekan kerja kamu lebih dekat dan dan tidak memupuk rasa dendam
Tak kenal maka tak sayang, hal tersebut adalah pepatah yang kerap sekali disampaikan untuk orang-orang yang belum saling mengenal. Bila ada rekan kerja kamu yang kerap kali menunjukkan sikap iri hati ada baiknya untuk mengenali dirinya lebih dekat. Sebaiknya, jangan terpancing akan sikap rekan kerja kamu. Berusahalah untuk memulai sebuah perkenalan dengan cara yang baik. Untuk memulai perkenalan dan mengetahui latar belakang dirinya akan lebih baik jika mengetahui terlebih dahulu teman dekatnya. Jika tidak ada, kamu bisa menanyakan kepada pihak HRD atau seseorang yang memang kenal dengan rekan kerja kamu.
Rasa marah dan kesal adalah perasaan yang manusiawi ketika memang diri kamu mendapatkan perlakukan yang tidak menyenangkan. Namun, rasa tersebut jangan sampai membuat kamu memupuk rasa dendam pada rekan kerja. Jangan sampai ketika memupuk rasa dendam tersebut, kamu melakukan hal yang sama pada dirinya dengan menyebarkan isu yang tidak benar, menjelek-jelekan nama baiknya, ataupun membalas perlakukannya dengan sikap yang lebih kasar.
Tentu saja bila hal tersebut terjadi, masalah tesebut tak akan pernah selesai dan akan larut layaknya sebuah rantai yang tak pernah terputus. Oleh karena itu, jika kamu berhadapan dengan orang yang selalu iri bersikaplah sewajarnya.
3. Saat menghadapi rekan yang bergosip, berkomunikasi sewajarnya dan tidak terpengaruh
Bergosip di kantor bukan lagi hal yang aneh. Hampir di setiap kantor memiliki karyawan yang gemar bergosip. Kebiasaan ini adalah salah satu yang juga menyebalkan jika terus menerus dilakukan. Perlu diingat bahwa bergosip bisa menyakiti karyawan lain dan menyebabkan lingkungan kerja menjadi tidak rukun dan tak nyaman.
Langkah yang bisa kamu ambil adalah tidak ikut-ikutan bergosip dengan berkomunikasi sewajarnya dan tidak terpengaruh. Jika rekan kerja kamu sulit untuk mengubah dirinya yang suka bergosip dan sudah menjadi sifat bawaan yang mendarah daging pada dirinya, maka sikap yang bisa kamu ambil adalah berkomunikasi sewajarnya. Artinya, komunikasi yang kamu lakukan hanya sebatas tentang pekerjaan yang memang ada kaitannya dengan rekan kerja tersebut. Bila berkomunikasi lebih jauh, dikhawatirkan akan menjadi pemicu konflik di tempat kerja yang lebih besar. Jika sudah terjadi konflik berkepanjangan di kantor maka suasana kerja pun tidak akan kondusif dan nyaman.
Jika memang apa yang diberitakan tersebut tidak benar, maka hindari sikap marah dan sikap negatif lainnya. Bisa jadi berita tersebut sengaja untuk dibuat dan memancing emosi kamu. Sikap yang seharusnya kamu ambil adalah dengan terus berkarya dan fokus menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kamu. Lambat laun, berita-berita yang ada pun akan hilang dengan sendirinya. Hal yang terpenting juga dari menyikapi informasi miring atau bergosip adalah tidak mudah terpengaruh dan tetap berpikir positif.
4. Saat menghadapi rekan yang suka cari muka, cukup jaga jarak dan tetap percaya diri
Jika kamu punya rekan kerja yang suka cari muka terutama dengan atasan, percaya deh kalau sikap tersebut juga tidak disukai rekan kerjamu yang lainnya. Cara menghadapi rekan kerja yang suka cari muka cukup jaga jarak, dalam arti tidak perlu ikut drama-drama yang ia ciptakan. Meski kadang membuatmu geram, tapi berusahalah supaya tidak menunjukkan sikap ketidaksukaanmu. Jangan lupa, kamu juga harus tetap percaya diri dengan kemampuan yang kamu miliki.
5. Saat menghadapi rekan yang selalu complaint, tegurlah dengan mendiskusikan permasalahan
Terkadang pekerjaan memang membuat kita mengeluh atau komplain. Namun, jika dilakukan terus menerus akan menjadi hal yang menyebalkan. Saat rekan kerja melakukan komplain secara terus menerus, secara tidak sadar kamu juga akan terbawa suasana negatif dan mempengaruhi pendapat rekan kerja lain soal pekerjaannya. Ini bisa mengurangi produktivitas kerja dan menyebabkan suasana yang tidak enak untuk karyawan lainnya. Jika hal tersebut terjadi, kamu bisa coba mengajak rekan kerja tersebut berdiskusi secara personal soal masalahnya di kantor. Dengan mengajak berdiskusi, maka kamu tetap bersikap open-minded. Ketahui apa saja masalah yang ia hadapi dan bantu cari solusinya.
6. Apabila sudah terlalu menjengkelkan, coba minta bantuan rekan lain atau penanggung jawab dalam tim
Ini adalah upaya terakhir jika kamu sudah kehabisan cara dalam menghadapi rekan kerja yang menjengkelkan. Mencoba berdiskusi karena sikap paling tepat untuk menghadapinya. Kamu bisa mencoba libatkan orang ketiga yang berwenang menangani permasalahan tersebut, seperti kepala tim atau penanggung jawab. Peran orang ketiga ini sebagai penengah antara kamu dan rekanmu yang menjengkelkan. Harapannya, bisa ada jalan keluar yang membuat kedua belah pihak tetap nyaman dalam bekerja. Ada baiknya untuk membawa bukti untuk memperkuat adanya ketidakcocokan di antara kalian berdua, serta mengatakan kalau kamu sudah berbicara langsung dengan rekan kerja itu.
Semenjengkelkan apa pun sikap dan perilaku rekan kerjamu, kalau kamu menghadapinya dengan membalas sikap yang sama, maka itu bukanlah sikap yang profesional. Sebab, kamu sama saja melakukan kesalahan yang sama untuk membuat orang lain tidak nyaman. Jadi jika ada ketidakcocokan atau merasa rekan kerja bersikap menjengkelkan, coba ikuti cara-cara ini untuk dapat mengurangi perselisihan di antara kamu dan rekan kerjamu. Percaya deh, sikap bijak akan membuatmu semakin berkelas dan profesional dalam bekerja. Keep fighting!
Sumber: